malam ini saya membaca buku "10 MISTAKEN IDENTITIES" karya: Achmad Muchlis Amrin didalam buku tersebut terdapat beberapa paragraf yang terus menerus saya baca, isi dari paragraf tersebut adalah
"Jika Anda menjadi orang yang tanggung, tidak bejalan di garis yang "putih", juga tidak berjalan di garis yang hitam, maka jadilah Anda diri yang plin-plan. Anda tidak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi dalam diri Anda. Mulai sekarang, jika Anda menginginkan masa depan Anda menjadi cerah terus-menerus, maka hendaklah Anda mencoba untuk melakukan perbaikan dan menghindari berbagai identitas yang salah. Sebab, apabila Anda menginginkan perbaikan masa depan, sementara Anda selalu saja melakukan Aktivitas yang mengarahkan diri Anda pada identitas yang salah, sesungguhnya Anda sedang menghayal.
"Berpikir negatif dalam kehidupan hanya akan menyebabkan seseorang menjadi gelisah dalam menjalani kehidupannya. Jika dengan cara berpikir positif seseorang bisa merancang langkah-langkah dalam kehidupannya maka ketika berpikir negarif ia justru mengalami berbagai hambatan karena konsentrasi yang dibangunnya sudah mulai buyar.
Perilaku Anda adalah cerminan karakter Anda. Bila Anda bersikap bijak terhadap segala sesuatu yang Anda hadapi, Anda tidak gampang berpikir negatif pada objec Anda, meskipun objek Anda melakukan sesuatu yang menurut pikiran Anda kurang baik.
Seandainya seekor lembu ditanya tentang Tuhannya, maka ia akan mengatakan bahwa Tuhan mirip dirinya, yakni seekor lembu, Kalau yang melihat adalah seekor kucing, apakah Tuhan mirip kucing??? Kalau yang memandang adalah tikus, apakah Tuhan mirip tikur??? pandangan2 ini memiliki "kebenaran" relatif.
Ketika seseorang memiliki pikiran negatif terhadap orang lain, tentu saja ia berdasarkan pada asumsi dirinya sendiri. Decara filsafat, hal ini sangat disahkan; tetapi secara psikologis, manusia harus membangun jiwanya sendiri, membangun kariernya agar kehidupannya lebih tidak membuat dirinya sendiri gelisah terhadap apa yang telah dipandangnya. Segala sesuatu dalam kehidupan ini bergantung pada bagaimana cara Anda memandangnya.
Sifat meragukan orang lain merupakan sifat yang kurang baik, karena orang yang ragu pada orang lain intinya adalah tidak percaya pada orang lain. Sementara, oran gyang tidak percaya pada orang lain sesungguhnya sedang tidak percaya pada dirinya sendiri. Dan, orang yang percaya pada dirinya sendiri akan selalu menepis oran lain dengan pandangan yang negatif. Berpikir negarif terhadap orang lain disebabkan oleh kepribadaina yng tidak berdaya.
Baru sampai bab 1 dan semua yang saya tulis di atas yach inti dari yang saya baru baca, sedikitnya dapat memberikan saya pencerahan dalam mengimprove diri saya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
10 comments:
haloo...wah, buku yg bagus tuh kyaknya. btw, kamu mirip banget dg temanku, Nancy.
itu foto dimana Lin?
hallo juga M'Fan....thanks yach udah mampir ketempat ku (titip salam sama Nancy kembaran ku yach mba) :) , oh yach itu foto ku waktu diborobudur.
wah... informasinya mantab nich mbak... salam kenal ya...
wah kadang aku juga suka baca buku sejenis itu, bagus untuk memotivasi, paling engga cara lain setelah berusaha memotivasi diri sendiri haha salam kenal :)
salam kenal ya mbak ^^
mantabh tuh bukunya mbak.. tapi sepertinya berat neh kalo buatku hehe..
@Albert & Henny : Salam Kenal juga Thanks yach sudah mampir :)
Ocky: salam kenal juga...(Aku suka loch ama tulisan Ocky ringan asik di baca), setuju buku adalah salah satu cara untuk memotivasi diri kita sendiri "Semangat Membaca"...!!!!
Pohon:Ga terlalu berat koq, untuk pohon yang selalu mengunakan bahasa yang berat dalam setiap tulisan buku ini tidak seberapa...(Slalu menanti yang baru dari pohon)
mampir lagi. btw, Nancy sudah punya anak 2. usianya kalo gak salah lebih tua 2 tahun dari kamu.
met valentine walau dah telat. kelanjutan baca bukunya belum ditulis nih?
M'fan: met valentine maaf telat, buku tlah selesai dibaca tp ga th kenapa males melanjutkan utk ditulis diblog ! Harap dimaafkan he...he
Post a Comment